Info

Kamis, 05 Mei 2011

PUISI : Tema “ Kritik Sosial”

PUISI : Tema “ Kritik Sosial”
[dimuat Harian Pedoman Rakyat. Minggu, 7 Juli 2002]
TUKANG KORAN*
saat malam telah usai
sebelum mentari mengintip bumi
sang alam menghembuskan angin deras
serta awan-awan terhempas
saat itu cuaca teramat dingin
menggigillah tubuhku
suara azan terbawa angin
menghangatkan jiwaku
akupun berwudhu
mengendarai sobat setiaku
menuju sumber suara itu
setelah melaksanakan kewajiban
kuantar lembaran milik pelanggan
dan menjual lembaran eceran
kulintasi tiap lorong penghidupan
kugapailah rezki di jalan
kini kusadari
setiap rezki
adalah karunia Ilahi


[dimuat Harian Pedoman Rakyat, 10 Maret 2002]
NASIB MALANG
hujan deras mengguyur
menghunjam di antara lahan-lahan subur
air bah meluap
hasil alam pun turut dilahap
sungguh malang nasib pak taniku
tak berdaya oleh bencana yang membelenggu
dilihatnya kebun
padi dan jagung hanyut tertimbun
dilihatnya tambak
ikan dan udang lenyap tak tertebak
dipandanginya rumah
semua roboh oleh badai menerpa
dipandanginya anak dan istri
mereka tenggelam dan mati
itulah sebab
muncul tanya tiada jawab
mengapa pak taniku menanggung beban berat
padahal merekalah penyedia pangan rakyat
mengapa pejabat kotor menuai nikmat
padahal merekalah pemeras uang rakyat
kini...
pak taniku duduk di antara tenda-tenda pengungsi
termenung lesu sambil menggendong kisah sedih
mengharap welas asih
menanti pertolongan Ilahi
Januari 2002

0 komentar: